Penyesalan tiada guna: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku (di akhirat) ini." [QS. AL FAJR:24].

Sabtu, 19 Mei 2012

Doa ketika ditimpa musibah, pendek, namun begitu dalam maknanya.

Pernahkah kalian kehilangan ballpoint, atau uang? Atau sepeda motor? Atau bahkan orang yang kalian cinta?

Mari kita lihat sebuah pelajaran berharga yang terukir dalam Shahih Muslim berikut

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا. إِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَىُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِى سَلَمَةَ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. ثُمَّ إِنِّى قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَاطِبَ بْنَ أَبِى بَلْتَعَةَ يَخْطُبُنِى لَهُ فَقُلْتُ إِنَّ لِى بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ. فَقَالَ « أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ ».

Terjemah bebasnya adalah sebagai berikut

Dari Ummu Salamah, bahwasanya ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

[Tidak lah seorang muslim yang ditimpa oleh sebuah musibah lalu mengatakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,

INNAA LILLAAHI WA-INNAA ILAIHI ROOJI’UUN, ALLAAHUMMA’JURNII FII MUSHIIBATII WA-AKHLIF LII KHOIRON MIN HAA

(Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya, Ya Allah, berikanlah pahala untukku karena mushibah yang menimpaku, dan gantilah untukku sesuatu yang lebih baik darinya),

kecuali Allah akan menggantikan untuknya yang lebih baik dari musibah itu.)]”

Ummu salamah berkata, “Lalu ketika Abu Salamah (suamiku) wafat, aku berkata, ‘Adakah di antara kaum muslimin yang lebih baik dari Abu Salamah yang merupakan keluarga pertama yang berhijrah menuju Rasulullah?’

kemudian aku mengatakan (doa yang diajarkan Rasulullah) dan Allah mengganti Abu Salamah dengan Rasulullah untukku. Rasulullah mengutus Hatib bin Abi Balta’ah meminangku untuk beliau. Aku berkata, ‘Aku punya seorang anak wanita, dan aku juga orang yang pencemburu’ (Mungkinkah Rasul mau menerima kondisiku yang seperti ini?.”

Rasulullah menanggapi perkataanku dengan bersabda, “Adapun putrinya, kami berdoa agar Allah mencukupinya, dan Allah melenyapkan rasa cemburunya (Ummu salamah).”

Masya Allah begitu dahsyatnya doa ini. Sehingga Ummu Salamah yang awalnya mengira tidak ada yang lebih baik dari suaminya yang telah wafat, ternyata tak disangka-sangka Allah memerintahkan Nabi untuk menikahinya, bukankah tidak ada orang yang lebih baik lagi daripada Nabi?

Kini terserah padamu, mau meratapi mushibah ataukah dengan penuh harap kepada Allah mengucapkan doa tersebut.

Semoga Bermanfaat.

Barakallahu Fiykum. ^_^

>> Silakan disebarkan dan di tag ke saudara sesama muslim. Insya Allah setiap kebaikan apapun yang kita sebarkan akan dibalas oleh Alloh. Ingatlah firman Alloh "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (AZ ZALZALAH ayat 7)

Rabu, 09 Mei 2012

ADA SAATNYA MUNGKIN KAU HARUS MENANTI LAMA

Aku mengira, tiap orang dari kita pasti pernah melakukan aktivitas menunggu.

Terkadang engkau menunggu dengan penuh rasa gembira, seperti ketika engkau harus menunggu mendapatkan hadiah dari menang lomba.

kadang pula engkau menunggu dengan penuh kejenuhan dan keresahan,
seperti ketika engkau hendak mendapat giliran disuntik dokter, atau hendak mendapat hukuman dari gurumu.

Penantian yang kita rasakan di dunia, mungkin tak sebanding dengan penantian yang terjadi di dalam kubur.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِىِّ ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »

Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian ketika wafat, akan diperlihatkan baginya tempat duduknya pagi dan petang, Jika ia adalah penduduk surga, maka diperlihatkan bahwa ia adalah penduduk surga. Jika ia adalah penduduk neraka, maka diperlihatkan bahwa dirinya adalahi penduduk neraka.

Dan dikatakan kepadanya, '(Kubur ini) adalah tempat tempat dudukmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.'"

Ya Allah…

Bagaimanakah aku menunggu?
Menunggu dengan kegembiraan menuju surgaMu, ataukah harus ketakutan menunggu siksaMu tanpa ada tempat berlari.

Ya Allah, Jikalau Engkau hendak memasukkanku ke dalam surgaMu, Engkau Mahakaya dan Pemurah

Jikalau Engkau hendak memasukkanku ke dalam nerakaMu, sesungguhnya aku adalah hambaMU yang lemah dan tak mampu menahan panasnya neraka,

Maka ampunilah aku… Perlihatkan untukku surgaMu dalam kuburku dan jadikan aku termasuk para penghuninya.

Sesungguhnya Engkau Maha pengampun, lagi Maha penyayang