Penyesalan tiada guna: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku (di akhirat) ini." [QS. AL FAJR:24].

Senin, 02 Juli 2012

Tentang Ayahmu dan Ayahku


Ini adalah satu cerita tentang Ayah..

Tentang Ayah kita.. Ayahmu dan Ayahku..

Aku ingat pertama kali kau sisipkan cerita tentang ayahmu dalam obrolan kita. Waktu itu sekitar pertengahan Januari lalu, selepas berjalan-jalan di air terjun coban rondo, daerah Pujon, Batu-Malang-Jawa Timur. kau dan aku duduk di dalam mobil sambil melihat pemandangan kabut yang mulai turun dari atas gunung.

Awalnya ketika aku bertanya; nama julukanmu kok ga pas ya? haha. maksudnya?, dia balik bertanya. aku pun menjawab, ga pas lah teman-temanmu panggil kamu gundul tapi rambutmu kayak brokoli,wkwk. haha itu karena aku dulu kan waktu masih SMA model rambutku memang model cepak gundul, makanya teman-temanku panggil aku gundul.(wah asal aja tu teman-temannya kasih nama ga selamatan dulu,,ckckc ). Padahal nama asliku keren lho, Akbar Hariadi, itu nama pemberian ayah dan ibuku, ujarnya.

Dan saat itu kau bercerita hanya sedikit saja tentang ibu, juga tentang ayahmu.

“Ayahku tak lagi tinggal bersamaku,” kataku cepat, “Tapi perginya ayahku bukan pergi selamanya,” kataku lagi

Dan aku tak lagi meneruskan kisah tentang ayahku. Bukan sesuatu topik yang dengan mudah kubagi. Dan kita kembali berbagi tutur tentang hal lain.

Disela obrolan-obrolan kita, sesekali kau juga berkisah tentang keluarga hangatmu. Tentang adik yang kerap kau jahili dan kau lindungi dengan caramu…. Tentang kakak yang sekarang mulai mencari kerja dan memberikanmu pengertian lebih besar dari yang pernah kau harapkan….. Tentang ibu yang selalu kau rindukan, yang dengan tangisannya mampu membuatmu terdiam….. Tentang ayah yang kerap menjadi panutan dalam anganmu untuk membentuk sebuah keluarga…. (kau tahu aku selalu senang mendengarkan cerita tentang keluarga yang dikabarkan oleh orang-orang di sekelilingku. Setiap kali mendengar mereka berbincang tentang anggota keluarga yang lainnya aku seperti merasakan ada banyak kasih sayang yang meruap dari cerita mereka)

Dan bagian tentang ayahmu menjadi lebih banyak kudapat saat itu. Waktu itu kita sedang berbicara apa ya??? Yang aku tahu, kau berbagi tentang hari-harimu di rumah dengan keluargamu. Bagaimana ayah yang sangat senang merawat hewan-hewan peliharaannya dan kerap kali menyuruhmu membeli sendiri ikan atau burung dibanding mengambil sendiri dari pekarangannya,,, bagaimana ayah membelikanmu Kuda Besi tanpa sebelumnya memberitahumu,,, bagaimana ayah kerap kali merokok dan kau yang ingat dengan bau tembakaunya………. Kau cerita tanpa henti, dengan nada riang dan kadang terselip haru.. Sesosok ayah yang selalu ada untuk keluarganya. Figur yang tidak pernah kudapatkan hampir seumur hidupku.

Dan aku ganti berbagi. Sesuatu tentang ayahku. Laki-laki yang hampir tak pernah ada dalam beragam momen penting yang ada dalam hidupku. Aku bercerita banyak…Tentang menumpukan semua kesalahan pada ayahku, tentang bagaimana ia lebih memilih kehidupan dengan yang lain, tentang bagaimana ia menghancurkan keluarga ini, tentang rasa benci yang menebal dari hari ke harinya, tentang titik balik dalam hidup, juga tentang memaafkan dan berdamai dengan semua.

Siang itu kita bercerita, tentang ayah-ayah kita.

Namun siang itu kau lebih banyak diam, dan aku berusaha kuat bercerita dengan menyeimbangkan antara logika dan perasaanku.

Hmm, aku terbiasa hidup tanpa ayah. Mungkin karena terbiasa, rasa kehilangan akan ketiadaannya dalam berbagai fase hidupku tak pernah lagi ku rasakan. Terbiasa menghabiskan hari tanpa ayah membuat aku merasa hidupku sampai sekarang tetap baik-baik saja. Jadi, aku lupa bagaimana rasanya kehilangan dan tidak tahu bagaimana rasanya kehangatan dari sebuah keluarga yang utuh. Sesuatu yang jelas tidak pernah kau rasakan seumur hidupmu.

Jangan salah, aku mencintai keluargaku sama seperti kau mencintai keluargamu. Mungkin dengan cara yang berbeda. Yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang yang mengalami keadaan yang sama denganku. Dan selama masa-masa gelap itu, akhirnya aku sampai pada titik balikku. (Kau tahu bagaimana struggle-nya aku dalam masa-masa kelamku hingga sampai pada titik balik-ku,,sesuatu yang tidak mudah bukan???) Merasakan sebuah kehampaan dalam hati dan menyadari bahwa aku juga manusia yang punya rasa dan butuh kasih sayang atas segala masa kecil yang hilang entah kemana dan tidak pernah ku rasakan.. Bahwa aku tumbuh dan berkembang dengan mengalami apa yang sewajarnya anak seusiaku belum pantas untuk mengalaminya dan melihat langsung bagaimana keluarganya tercerai-berai……… Ya, aku bercerita kepadamu segala yang selama ini terasa sesak di dada namun setelah sekian tahun telah berkamuflase menjadi topeng kekuatan yang menghiasi wajahku.. Namun kita tahu, topeng itu hanyalah semu..

Dan kau menyadarkanku untuk memaafkan, melupakan, dan belajar mencintai..

Setelah ini ku yakin masih akan ada cerita tentang ayah-ayah kita. Tentang ayahmu dan sederetan kisah lucu yang sempat dibuatnya. . Tentang aku yang tetap belajar mencintai ayahku dan merangkai doa agar kami mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu.

Tentang ayah-ayah kita. Ya, kita akan bercerita tentang laki-laki yang darahnya menitis dalam tubuh kita dan menuturkannya dengan rasa kasih…

Aku ingin suatu saat bercerita tentang ayahku dengan rasa kasih.. Sesuatu yang belum kualami saat ini, namun jelas sesuatu yang telah dan selalu kamu rasakan,, dan aku ingin mendengarnya lagi.

Sabtu, 19 Mei 2012

Doa ketika ditimpa musibah, pendek, namun begitu dalam maknanya.

Pernahkah kalian kehilangan ballpoint, atau uang? Atau sepeda motor? Atau bahkan orang yang kalian cinta?

Mari kita lihat sebuah pelajaran berharga yang terukir dalam Shahih Muslim berikut

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا. إِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَىُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِى سَلَمَةَ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. ثُمَّ إِنِّى قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَاطِبَ بْنَ أَبِى بَلْتَعَةَ يَخْطُبُنِى لَهُ فَقُلْتُ إِنَّ لِى بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ. فَقَالَ « أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ ».

Terjemah bebasnya adalah sebagai berikut

Dari Ummu Salamah, bahwasanya ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

[Tidak lah seorang muslim yang ditimpa oleh sebuah musibah lalu mengatakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,

INNAA LILLAAHI WA-INNAA ILAIHI ROOJI’UUN, ALLAAHUMMA’JURNII FII MUSHIIBATII WA-AKHLIF LII KHOIRON MIN HAA

(Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya, Ya Allah, berikanlah pahala untukku karena mushibah yang menimpaku, dan gantilah untukku sesuatu yang lebih baik darinya),

kecuali Allah akan menggantikan untuknya yang lebih baik dari musibah itu.)]”

Ummu salamah berkata, “Lalu ketika Abu Salamah (suamiku) wafat, aku berkata, ‘Adakah di antara kaum muslimin yang lebih baik dari Abu Salamah yang merupakan keluarga pertama yang berhijrah menuju Rasulullah?’

kemudian aku mengatakan (doa yang diajarkan Rasulullah) dan Allah mengganti Abu Salamah dengan Rasulullah untukku. Rasulullah mengutus Hatib bin Abi Balta’ah meminangku untuk beliau. Aku berkata, ‘Aku punya seorang anak wanita, dan aku juga orang yang pencemburu’ (Mungkinkah Rasul mau menerima kondisiku yang seperti ini?.”

Rasulullah menanggapi perkataanku dengan bersabda, “Adapun putrinya, kami berdoa agar Allah mencukupinya, dan Allah melenyapkan rasa cemburunya (Ummu salamah).”

Masya Allah begitu dahsyatnya doa ini. Sehingga Ummu Salamah yang awalnya mengira tidak ada yang lebih baik dari suaminya yang telah wafat, ternyata tak disangka-sangka Allah memerintahkan Nabi untuk menikahinya, bukankah tidak ada orang yang lebih baik lagi daripada Nabi?

Kini terserah padamu, mau meratapi mushibah ataukah dengan penuh harap kepada Allah mengucapkan doa tersebut.

Semoga Bermanfaat.

Barakallahu Fiykum. ^_^

>> Silakan disebarkan dan di tag ke saudara sesama muslim. Insya Allah setiap kebaikan apapun yang kita sebarkan akan dibalas oleh Alloh. Ingatlah firman Alloh "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (AZ ZALZALAH ayat 7)

Rabu, 09 Mei 2012

ADA SAATNYA MUNGKIN KAU HARUS MENANTI LAMA

Aku mengira, tiap orang dari kita pasti pernah melakukan aktivitas menunggu.

Terkadang engkau menunggu dengan penuh rasa gembira, seperti ketika engkau harus menunggu mendapatkan hadiah dari menang lomba.

kadang pula engkau menunggu dengan penuh kejenuhan dan keresahan,
seperti ketika engkau hendak mendapat giliran disuntik dokter, atau hendak mendapat hukuman dari gurumu.

Penantian yang kita rasakan di dunia, mungkin tak sebanding dengan penantian yang terjadi di dalam kubur.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِىِّ ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »

Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian ketika wafat, akan diperlihatkan baginya tempat duduknya pagi dan petang, Jika ia adalah penduduk surga, maka diperlihatkan bahwa ia adalah penduduk surga. Jika ia adalah penduduk neraka, maka diperlihatkan bahwa dirinya adalahi penduduk neraka.

Dan dikatakan kepadanya, '(Kubur ini) adalah tempat tempat dudukmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.'"

Ya Allah…

Bagaimanakah aku menunggu?
Menunggu dengan kegembiraan menuju surgaMu, ataukah harus ketakutan menunggu siksaMu tanpa ada tempat berlari.

Ya Allah, Jikalau Engkau hendak memasukkanku ke dalam surgaMu, Engkau Mahakaya dan Pemurah

Jikalau Engkau hendak memasukkanku ke dalam nerakaMu, sesungguhnya aku adalah hambaMU yang lemah dan tak mampu menahan panasnya neraka,

Maka ampunilah aku… Perlihatkan untukku surgaMu dalam kuburku dan jadikan aku termasuk para penghuninya.

Sesungguhnya Engkau Maha pengampun, lagi Maha penyayang

Minggu, 01 April 2012

JANGAN MUBAZIRKAN PERASAANMU




Janganlah mendahuluiNYA dengan menetapkan seseorang itu adalah jodohmu,
sebelum ijab qabul dia bukan siapa-siapa bagimu, belum halal untukmu.

Andai dialah jodohmu yang tertulis di Lauh Mahfuzh, Alloh pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatimu dan hatinya, itu janji Alloh.

Akan tetapi selagi kalian tidak diikat oleh ikatan yang halal,
Selama itu JANGAN MUBAZIRKAN PERASAANMU.
Jangan sakiti jodoh masa depanmu.
Jaga hatimu agar Dia (Alloh) dan dia (jodohmu kelak) bangga memilikimu.

Rabu, 21 Maret 2012

Ajakan dan Godaan Setan kepada Manusia



Bismillahirrahmanirrahim..

Sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- menyebutkan dalam kitab Al-Bada’iul Fawaaid di akhir juz kedua:

" Sesungguhnya setan mengajak manusia kepada 6 perkara. Ia baru melangkah kepada perkara kedua bila perkara pertama tidak berhasil dilakukannya :

1. Mengajaknya berbuat syirik & kekufuran. Jika hal ini berhasil dilakukannya berarti setan telah menang dan tidak sibuk lagi dengannya.

2. Jika tidak berhasil, setan akan mengajaknya berbuat bid’ah. Jika sudah terjerumus ke dalamnya, maka setan akan membuat bid’ah itu indah di matanya hingga dia rela dan setan pun membuatnya puas dengan bid’ah itu.

3. Jika tidak berhasil juga, setan akan menjerumuskan-nya ke dalam dosa-dosa besar.

4. Jika tidak berhasil, setan akan menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa kecil.

5. Jika ternyata tidak berhasil juga, setan akan menyibukkannya dengan perkara-perkara mubah hingga ia lupa beribadah.

6. Jika tidak mempan juga, setan akan membuainya dengan perkara-perkara kurang penting hingga ia abaikan perkara-perkara terpenting.

Jika gagal juga, maka setan akan melakukan tipu daya terakhir, jarang orang yang selamat darinya hingga para nabi dan rasul sekalipun. Yaitu mengerahkan bala tentaranya dari jenis manusia untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh dengan agamanya.”
Sesungguhnya godaan setan itu membutakan hati, dan mengingat Allah itu menjadikan hati terbuka. Godaan setan itu adalah kegelapan, dan mengingat Allah itu adalah cahaya. Sesungguhnya godaan setan itu dapat ditolak dengan ketakwaan, karena setan tidak mempunyai kekuasaan apa pun terhadap orang-orang yang bertakwa.

Allah berfirman,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raaf: 200)


www.yuher-kennedy.blogspot.com

Baarakallahu Fiikum,, Semoga Bermanfaat

Selasa, 28 Februari 2012

Tahukah engkau, seberapa luaskah Jahannam itu?


عَنْ مُجَاهِدٍ ، قَالَ : قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : أَتَدْرِي مَا سِعَةُ جَهَنَّمَ ؟

قُلْتُ : لاَ ، قَالَ : أَجَلْ ، وَاللَّهِ مَا تَدْرِي ، إِنَّ بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِ أَحَدِهِمْ وَبَيْنَ عَاتِقِهِ مَسِيرَةَ سَبْعِينَ خَرِيفًا ، تَجْرِي فِيهَا أَوْدِيَةُ الْقَيْحِ وَالدَّمِ ، قُلْتُ : أَنْهَارًا ؟ قَالَ : لاَ ، بَلْ أَوْدِيَةً ، ثُمَّ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا سِعَةُ جَهَنَّمَ ؟ قُلْتُ : لاَ ، قَالَ : أَجَلْ ، وَاللَّهِ مَا نَدْرِي ، حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِهِ : {وَالأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ} فَأَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ : هُمْ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ.

Dari Mujahid, Ibnu ‘Abbas bertanya, “Apakah engkau tahu seberapa luaskah Jahannam?”

Aku (Mujahid) berkata, “Tidak.”

Ibnu Abbas berkata, “Benar, demi Allah engkau tak mengetahuinya. Sesungguhnya di antara daun telinga dan pundak seseorang penghuni neraka itu berjarak 70 tahun perjalanan, yang mengalir di antara keduanya lembah-lembah nanah dan darah.”

Aku bertanya menegaskan, “Maksudnya sungai-sungai?”

Ia berkata, “Bukan, bahkan ia berupa lembah-lembah.”

Kemudian ia bertanya lagi, “Apakah kalian mengetahui luasnya Jahannam?”

Aku berkata, “Tidak.”

Ia berkata, “Benar, demi Allah, kita tak mengetahuinya. Aisyah telah menceritakan kepadaku bahwa ia telah bertanya kepada Rasulullah tentang ayat yang mengatakan [Dan bumi seluruhnya Aku genggam pada hari Kiamat. Sementara semua langit dilipat di tangan kananNya]. ‘Di manakah manusia pada hari itu Wahai Rasulallah?’

Rasul menjawab, ‘Mereka di atas jembatan Jahannam.’”

(HR Ahmad)


Dari perkataan ibnu Abbas di atas, dipahami bahwasanya jarak antara daun telinga dan pundak penghuni Jahannam adalah sejauh perjalanan selama 70 perjalanan, maka betapa besarnya fisik penghuni neraka.


Jika penghuninya sebesar itu, tentunya Neraka jauh lebih luas….

Sedangkan neraka itu ditempati oleh sebagian besar manusia dan jin, mereka yang durhaka kepada Allah.


Tubuh yang terbakar di dalamnya melepuh dan luka-luka, yang lukanya itu membentuk lembah-lembah yang mengalir di dalamya darah dan nanah…

Belum adakah rasa takut itu merasuki dada?


Allah memang Maha Penyayang

Dia juga Mahakeras siksaNya, bagi orang-orang yang ingkar….

Selasa, 24 Januari 2012

Doa dan Adab ketika angin bertiup kencang

Doa dan Adab ketika angin bertiup kencang




Subhanallah,, Sejak hari selasa (24 januari 2012), kota Malang dilanda angin kencang. Banyak pepohonan yang tumbang disana-sini, termasuk pepohonan di Universitas Negeri Malang. Tepatnya di depan gedung G2, Jurusan Teknik Mesin- Universitas Negeri Malang, sebuah pohon tumbang menimpa speda motor, kabel listrik dan sebuah gedung di depannya. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa saat kejadian itu. Sungguh angin yang bertiup sangatlah dahsyat, apalagi ketika malam hari membuat suasana semakin mencekam.

Lantas apa yang harus kita lakukan ketika ada angin kencang?
Doa dan adab apa saja yang diajarkan Rasulullah ketika angin bertiup kencang?
Berikut adalah sedikit penjelasan tentang Doa dan Adab ketika angin bertiup kencang:


عَنْ أََنَسٍ قاَلَ : كاَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذاَ هاَجَتْ رِيْحٌ شَدِيْدَةٌ قاَلَ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ ماَ أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ

ماَ أُرْسِلَتْ بِهِ

Dari Anas bin Malik – semoga Allah meridhainya : “adalah Nabi Saw. ketika angin berhembus kencang mengucapkan doa :

Allaahumma innii as.aluka min khoyri maa ursilat bihi wa a’udzuu bika min syarri maa ursilat bihi.

(( Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebaikan yang ia (angin) itu diutus dengannya,dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ia diutus dengannya.))

Nabi Muhammad Saw. juga bersabda:

لا تسبوا الريح فإذا رأيتم منها ما تكرهون فقولوا اللهم إنا نسألك خير هذه الريح وخير ما فيها وخير ما أرسلت به ونعوذ بك من شر هذه الريح وشر ما فيها وشر ما أرسلت به

Janganlah kalian mencela angin! Jika kalian melihat sesuatu yang kalian benci (darinya) maka ucapkanlah :

Allaahumma innaa nas.aluka khoyro hadzihirriih wa khoyro maa fiihaa wa khoyro maa ursilat bihi, wa na'uudzu bika min syarri hadzihirriih wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi.

(( Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini, kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang ia diperintahkan dengannya. Dan kami berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini, kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan yang ia diperintahkan dengannya.))

Rujukan:

Al-Bukhârî, Muhammad bin Ismâ’îl. Al-Adab Al-Mufrad. Al-Maktabah Asy-Syâmilah (Al-Ishdâr Ats-Tsâni).